Blog resmi SMPN 5 Lembang Jaya

Potret Pendidikan di Indonesia

Kihajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional merupakan peletak dasar pendidikan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan yang akan datang.pendidikan merupakan daya,upaya memajukan tumbuhnya Budi pekerti luhur melalui kekuatan batin, karakter,pikiran (intelektual tubuh pada anak).menurut UNESCO kualitas pendidikan Indonesia peringkat 10 dari 14 negara berkembang di Asia pasific, jelas masih kategori rendah.salah satu faktor lemahnya pendidikan disebabkan para guru tidak bisa menggali potensi anak didik secara maksimal. 

Para guru selalu memaksakan kehendaknya supaya anak didik bisa mendapatkan nilai tinggi di setiap bidang studi yang di pelajari.rata rata guru mengeluh kalau anak nya lemah di materi A,B,C dan sebagainya.sedangkan proses pendidikan yang baik itu anak didik di arahkan kepada potensi nya dan diberi kesempatan untuk berkreatif.

Selain kurang kreatifnya para guru membimbing siswanya, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram.kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat terutama di daerah.kini guru sebatas menjalankan kurikulum yang telah digariskan pemerintah.kurikulum dibuat di ibu kota Jakarta,tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah maupun di pedesaan.bagi lulusan lulusan yang ada saat ini cuma bisa mencari kerja dengan melakukan persaingan secara ketat tanpa bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri untuk menyerap Tanaga kerja yang sebanyak banyaknya.


Pendidikan saat ini tidak seimbang antara berfikir kognitif dengan berprilaku afektif.jadi unsur integrasi cendrung semakin hilang,yang terjadi malah disintegrasi.padahal belajar tidak hanya berfikir, sebab ketika orang sedang belajar,maka orang yang sedang belajar melakukan berbagai macam kegiatan seperti mengamati,membandingkan, meragukan,menyukai,semangat dan sebagainya.hal yang sering disinyalir ialah pendidikan seringkali dipraktekkan sebagai sederetan instruksi dari guru kepada peserta didik yang sering digembar gemborkan sebagai manusia yang "siap pakai".artinya peserta didik dipaksa bekerja untuk pengembangan dan persaingan di bidang industri dan teknologi, akibatnya peserta didik berlaku seperti robot yang perkembangan sesuai dengan instruksi orang yang mengendalikannya.
Share:

Sample Text

Copyright © SMPN 5 Lembang Jaya | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Free Blogger Templates